eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Facebook Twitter Instagram
    Facebook Twitter Instagram YouTube
    eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Indonesia Keren!
    • Beranda
    • Travel
    • Cinderamata
    • Kuliner
    • Hotel dan Resto
    • Seni Budaya
    • Gaya Hidup
    • Profil
    • News
    eastjavatraveler.comeastjavatraveler.com
    Home»Gaya Hidup»Mengenal Sejarah Dengan Merakit Model Kit
    Gaya Hidup

    Mengenal Sejarah Dengan Merakit Model Kit

    Abdul RahmanBy Abdul Rahman5 June 2015Updated:5 June 2015No Comments3 Mins Read
    Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp

    Siapa bilang bermain adalah kegiatan yang menyia-nyiakan waktu? Ini dibantah oleh aktivitas komunitas Sprue Mobster Surabaya. Di tengah kesibukan para anggotanya sebagai kayawan swasta, pegawai negeri, dosen, sampai wiraswasta, komunitas ini tetap eksis dalam membuat karya model kit berbagai bentuk. Diantaranya truk, figur, pesawat, tank, bahkan diorama Perang Dunia II.

    Sebagaimana dikutip dari situs game anzlacerator.blogspot.com, Model kit sendiri merupakan istilah yang sering diberikan untuk rangkaian model. Bila dirangkai dengan baik dan benar, rangkaian tersebut akan menjadi sebuah model atau tiruan dari sebuah benda dalam bentuk miniatur. “Biasa disebut seni merangkai sesuai aslinya,” jelas Bahtiar Rifa’i, salah satu anggota Sprue Mobster menjelaskan.

    Meskipun komunitas ini didominasi umur 20 tahun keatas, semangat ‘bermain’ mereka cukup diacungi jempol. Beberapa dikarenakan usaha untuk terus update atau memperbarui info mengenai project yang sedang mereka garap.

    2

    Misalnya saja saat akan membuat diorama perang, maka dibutuhkan berbagai sumber berupa buku dan internet untuk bisa mendapatkan kondisi dan detail perang tersebut. “Harus tahu aslinya. pengetahuan tentang tahun, musim, seragam yang digunakan para tentaranya, kendaraan yang dipakai, kondisi tanah, kondisi perang, kesatuan apa, pokoknya harus detail. Jadi mau gak mau kita ikut belajar dan tau sejarahnya,” terang Rifa’i sembari tertawa kecil.

    Agar terlihat detail, tak jarang Rifa’i membakar atau menghancurkan model kit yang sedang ia buat agar menyerupai kondisi aslinya. Menurut pengalamannya, Rifa’i mengaku sempat mendapatkan komplain dari anggota militer Amerika, melalui komentar pada foto yang ia unggah di fecbook. Karena model kit diorama Perang Dunia II yang dibuatnya tidak sesuai.

    Tak jauh dari Rifa’i, Wimba (36) anggota Sprue Mobster yang berprofesi sebagai dosen ini membenarkan, bahwa membuat model kit sama seperti belajar sejarah, “belajar gak musti harus baca buku, bikin ini sama dengan belajar sejarah,” tutur pembuatan kit khusus model pesawat Indonesia ini semabri tersenyum.

    Tak heran jika anggota yang tergabung dalam komunitas ini dipenuhi orang dewasa, sebab merakit model kit pada dasarnya memiliki tingkat kesulitan yang cukup, karena tergolong rumit.

    Meskipun begitu, beberapa kali Sprue Mobster mengadakan acara pelatihan membuat kerangka model kit dengan peserta umum, dari usia 14 tahun keatas.

    Melalui acara tersebut, mereka berharap merakit model kit bisa terus dilanjutkan generasi penerus. Mengingat mainan ini sudah ada sejak 60 tahun silam. “Mainan ini sudah lama sekali, tahun ’75. Saya masih ingat, model kit di jual di toko HOYA, dulu di Jalan Tunjungan. Sekarang model kit bisa dibeli di Toy Store,” ungkap Karnadi Sigit, salah satu senior Sprue Mobster Surabaya.

    Komunitas Sprue Mobster tentunya memberi angin segar terhadap pertumbuhan museum di Surabaya, kepawaian anggota Sprue Mobster membuat diorama, tentunya bisa menambah koleksi diorama tentang pergolakan perlawanan arek-arek Suroboyo. Mereka juga menuturkan rencana pembuatan diorama tersebut. Namun sampai saat ini belum juga terwujud, salah satu perakit kit model diorama, Bahtiar Rifa’i mengaku kesulitan, “Sampai hari ini masih kesulitan bikin diorama perang 10 November, kesulitannya di figur orang-orang Indonesia,” terangnya.

    naskah : pipit maulidiya | foto : farid rusly

    Share. Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp
    Abdul Rahman

      Info Lainnya

      Kenalan dengan Probiotik, Mikroorganisme Hidup yang Kaya Manfaat

      21 April 2023

      Manfaat Buah Apel untuk Kesehatan, Salah Satunya Mengurangi Risiko Kanker!

      16 April 2023

      Fixed, Mulai Sekarang Wajib Mengkonsumsi Sayuran untuk Jaga Kesehatan!

      10 April 2023

      Leave A Reply

      This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

      INFO TERBARU

      Gubernur Khofifah Hadir dalam Acara Petik Laut di Pantai Kalibuntu Probolinggo

      7 August 2023

      Gali Kreativitas dan Tradisi Sumenep di Festival Cipta Lagu Musik Tong-Tong

      5 August 2023

      Perum Perhutani Dukung Event Paralayang Nasional Liga Jatim Seri Dua di Gunung Menyan

      26 July 2023

      Kawasan Wisata Petik Jeruk 55, Magnet Baru dari Kota Batu

      19 June 2023

      Festival Paralayang di Sumenep bisa Jadi Pengalaman Wisata yang Menarik

      5 June 2023

      Siap Kantongi Sertifikat Resmi UNESCO, Gunung Ijen Makin Melejit di Dunia Internasional

      4 June 2023

      PFI Surabaya Siap Gelar Anugerah Pewarta Foto Indonesia 2023

      9 May 2023

      Loemadjang Mbiyen 3, Ajang Promosi Wisata Kabupaten Lumajang

      8 May 2023
      Facebook Twitter Instagram Pinterest
      • Tentang Kami
      • Iklan
      • Komunitas
      • Video
      • Surabaya
      • Indonesia
      • Kontak
      • Arsip
      © 2023 eastjavatraveler.com | stunning east java

      Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.